Kamis, 21 Februari 2013

Peringatan Umum

PERINGATAN UMUM
Tentang Qur’an.
            Pokok jang terutama dari pada Agama Islam ialah Al-Qur’an.
           “Qur’an” itulah namanja kitab sutji jang penghabisan, jang isinja diwahjukan oleh Allah jang Maha Kuasa. Ia diturunkan pada ketika didunia tidak ada lagi Kitab suci jang tetap didalam kesutjianja jang semula. (Turunja wahju Ilahi jang pertama-tama kepada djungdjungan kita Nabi Muhammad Calallahu’alaihi wasalam, didalam gua Gunung Hira pada bulan ramadhan, tahun 609 masehi). Daripada kitab-kitab sutji jang lainja itu ada setengahnja jang sudah lengkap sama sekali ; adapun jang lain-lainja sudah mendjadi kotor lantaran dari perubahan-perubahan bikinan manusia.
          Inilah sebabnja maka di antara orang-orang pemeluk agama-agama jang lainja sudah timbul rupa-rupa firqah (secte), jang satu sama lain bukan sadja berselisih tentang tjabang-tjabang agama (furu’), tetapi berselisih juga pokok kepercayaan agamanya. Firqah-firqah itu jang serupa itu tidak ada didalam dunia islam. Sesungguhanja didalam dunia ada perselisihan tentang perkara-perkara furu’, sekalian kaum Muslimin jang berates juta orang banyaknya tersiar diseluruh muka bumi itu semuanya berpegang kepada aqidah jang serupa saja yaitu :
New Picture (8)New Picture (9)
            Tidak ada lain agama didunia melainkan islam sajalah jang bisa menunjukan, bahwa kitab sucinya (Qur’an) jang sampai kepada pemeluk-pemeluknya hingga pada dewasa initetaplah kitabsucinya itu didalam kesuciannya jang semula. Apabila Allah Swt telah berkenan menyatakan kemauanya kepada manusia dengan perantaraan rupa-rupa Nabi lebih dulu sebelum nabi kita Muhammad Saw dan apabila nyata bahwa kitab-kitab suci jang diturunkan kepada nabi-nabi jang duluan itu, ada setengahnya jang sudah lengkap sama sekali dan setengahnya pula menjadi rusak lantaran dari perubahan-perubahan bikinan manusia, maka sudah tentulah ada sesuatu lagi jang diturunkan oleh Allah Swt buat mengganti kitab-kitab suci jang sudah lengkap dan sudah menjadi rusak itu. Asal jang demikian ini dibuktikan benarnya oleh segenap alam jang mengelilingi kita. Apabila ada sesuatu apa menjadi lengkap atau musnah, maka timbullah sesuatu jang lainya jang semacam itu. Kebenaran ini dinyatakan didalam qur’an suci dengan perkataan-perkataan jang termakjub dan dalam surat Al-Baqarah (II),ayat ke 106 :
New Picture (10)
             (“Tanda (ayat) jang manapun juga kami jadikan tidak berguna (hapuskan) ataupun kami sebabkan menjadi terlupa, adalah kami timbulkan satu (tanda) jang lebih baik dari pada itu ataupun jang sama dengan itu. Apakah kamu tidak tahu, bahwa Allah berkuasa atas segala apa saja.”)
Kecukupan qur’an suci
            Baik lawan maupun kawan semuanya mengakui bahwa Qur’an suci jang ada hingga pada dewasa ini dalam segala halnya masih tetaplah serupa sajadengan qu’an suci sebagai adanya ketika mula-mula diwahyukan oleh Allah Swt kepada manusia dengan perantara nabi kita. Hal ini akan kami uraikan panjang lebar didalam suatu kitab jang tersendiri, insya Allah dan oleh sebagai jang telah dipersaksika oleh riwayat, pengajaran-pengajaran qu’an suci itu sudah cukup meliputi segala sesuatu jang menjadi keperluan dan kebutuhan manusia, tegasnya : sudah cukup menjadi azas-azasnya mengatur segala keperluan dan menjadi pedoman untuk memenuhi kebutuhan lahir batin kita, maka sudah tentulah qur’an suci itu jang sudah diturunkan kepada manusia semenjak 14 abad lamanya, tidak perlu diganti ataupun ditambah dengan sesuatu kitab suci lainya, dan dengan hak jang demikian itu Nabi Muhammad Swt . tetaplah nabi penutup jua adanya.
            Kecukupanya qur’an suci, selainya dapat dibuktukan dengan perkara-perkara jang nyata kejadian di dalam riwayat, pun dinyatakan juga didalam qur’an suci itu sendiri, surat Al-Bayyinnah,ayat 2-3 :
 New Picture (11)
New Picture (12)
            (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) jang membacakan lembaran-lembaran jang disucikan (Al Quran),
            di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab jang lurus.
Lagi didalam surat An-Nahl,ayat ke 64 :
New Picture (13)
            Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa jang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum jang beriman.
Isi qur’an Suci
            Pusat-perkara jang menjadi pemandangan dan pembicaraan didalam qur’an suci yaitu Allah jang maha kuasa. Bukanlah halaman jang manapun juga dari pada qur’an, Maka disitulah kita dapatisebutan tentang Allah ataupun berhubungan dengan Allah. Memang dengan lantaran qur’an kita bisa mendapat faham tentang Allah sekedar jang bisa masuk didalam fikiran manusia.
            Kita tidak bisa mengetahui sesuatu apa tentang Dzat Ilahi. Sebanyak-benyak jang kita ketahui dari padanya ialah dengan lantaran rupa-rupa benda dan kejadian didalam Alam, jang menjadi tanda adanya Allah. Tidak mungkinlah bagi kita dengan usaha kita akan mendapat pengetahuan jang sepenuh-penuhnya tentang rupa-rupa tanda adanya Allah didalam alam itu, walaupun Cuma jang ada didalam kalangan maddi (material,kewadagan) belaka. Segala penyelidikan ilmu wetenschap tidaklah bisa menyebabkan kita mengetahui jalan-jalanya Allah dengan sepenuh-penuhnya. Rupa-rupa qanun atau sunnat tabi’at (wet ‘alam) jang kadang-kadang jang telah didapatkan oleh manusia itulah hanja tanda-tanda kemauan Allah di dalam sesuatu jurusan jang teristimewa saja. Sebutlah itu kekuatan-kekuatan alam, tetapi artinya adalah serupa juga-yaitu tanda-tanda kemauan Allah. Tiap-tiap pendapatan jang baru adalah menunjukan kekurangan pendapat juga. Lama dan menunjukan perkara jang nyata kepada kita bahwa walaupun Cuma didalam kalangan maddi (material) saja, kita tidak bisa mendapat pengertian jang penuh tentang perbuatan Allah, apalagi perbuatan Allah didalam kalangan batin dan kalangan roh. Suatu kitab jang isinya dating dari pada Allah, haruslah member penerangan kepada manusia tentang jalan-jalanya Allah dan harus memberi pengetian tentang tanda-tanda kemauanya. Dan tentang perkara ini nyata-njatalah tidak ada lain kitab suci bisa menjadi persamaannya qur’an suci. Di dalam qur’an suci dan Hadits Rasulullah Saw adalah disebut berpuluh-puluh jalanya Allah menyatakan kamauanya di dalam ‘alam, yaitu jang biasanya disebut nama-nama suci (Bagus) dari pada Allah, jang kamimuatkan didalam daftare pada penghabisan karangna ini.
            Segala wet, dalam tiap-tiap kalangan, rupanya tidak lain melainkan ialah natidjah (kesudahan) jang timbul dari pada nama-nama jang demikian itu dan segala keutamaan adalah bajang-bajangnya belaka.
BY. Iman Kamaludin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar